Windows 7 Live Usb

Tapi disini saya akan membahas cara membuat Windows 7 Live CD menjadi Windows 7 Live Usb dengan menggunakan program UltraISO Premium Edition v9 inget ya versi 9 selain dari versi tersebut katanya tidak bisa, saya sendiri blm coba pake versi selain ini 😀

Oke langsung saja yaa

1. Pertama2 yang pasti download dulu file iso nya…hehehe oke deh langsung ke TKP aja yaa klik tombol show pada postingan tersebut.

2. Setelah didownload lalu extract dah tuh file pakai apa terserah deh…pakai winrar oke pake winzip juga boleeeh

3. Habis tuh siapin deh Flashdisk berkapasitas 2gb, 1gb juga bisa sih tapi rada lemooot..copy data dulu ke tempat yang aman,cos nanti flashdisk akan diformat.

4. Lalu buka UltraISO Premium Edition v9,lalu klik 2x file iso Windows 7 yang tadi telah di extract lihat gambar gan

5. Setelah itu klik menu Bootable lalu pilih Write Disk Image lihat gambar gan

6. Akan tampil window Write Disk Image lihat gambar

7. Harap membackup data yang ada dalam Flashdisk. lihat gambar apabila tdk ada data klik “Yes”

8. Proses burn data ke Flashdisk

9. Proses burn selesai

10. Lalu klik exit kemudian restart komputer dan jangan lupa untuk mengubah booting ke Flashdisk pada bios.

Tampilan Windows 7 Live Usb setelah running

Penampakan Wallpaper

Penampakan Program Partition Table Doctor

Penampakan progam Easeus Partition Recovery

Penampakan Tombol Shutdown.

Root Android dengan SuperOneClick

Sebelumnya harus tau dulu nih apa itu root?
sebenernya kalo agan-agan sebagai linux user pasti udah tau dengan yg namanya root. pada dasarnya root adalah pemberian akses secara penuh kepada pengguna untuk mengakses file file system sekalipun itu file yg sangat bisa merubah sebuah system apabila terubah. alias rentan. nah android sebagai OS smartphone memiliki hal root itu. nah bagaimana nih? baca reviewnya

Apa itu Root? Fungsi root Android adalah untuk memberikan akses penuh ke file sistem Android, jika pada Windows, root hampir sama seperti fungsi administrator.

Pengembang sistem operasi Android sengaja membatasi akses ke sistem file Android agar pengguna tidak “merusak” sistem, misalnya akibat tidak sengaja menghapus file penting yang berguna untuk menjalankan sistem operasi secara keseluruhan atau akibat aplikasi pihak ketiga.

 

Peringatan! Root handphone Android pada dasarnya cukup aman untuk dilakukan, namun proses ini dikatakan dapat menghanguskan garansi dan karena satu atau lain hal, kesalahan bisa saja terjadi pada saat proses root yang menyebabkan handphone brick atau mati total, walau hal ini sangat jarang terjadi.

Dan berikut cara-cara Rooting Android yang saya dapet dari harga-hp.com

 

Cara Root Android Menggunakan SuperOneClick:

Persiapan:

  1. Unduh (download) terlebih dahulu driver untuk handphone Anda. Bila pada paket pembelian         disertakan CD, biasanya driver terdapat pada CD tersebut. Untuk handphone Samsung, driver     HP terdapat pada software Kies.
  2. Unduh aplikasi SuperOneClick.
  3. Bila Komputer Anda menggunakan sistem operasi Windows XP, maka pada komputer Anda harus sudah terinstall Microsoft .NET Framework v2.0+ terlebih dahulu. Jika Anda adalah pengguna Windows Vista atau Windows 7, maka hal ini tidak perlu dilakukan (sudah terinstall).
  4. Sebaiknya baterai handphone dalam kondisi terisi 70% keatas
  5. Matikan antivirus di komputer sementara waktu
  6. LEPASKAN SD card atau memory card terlebih dahulu.

 

Catatan: Proses root tidak akan menghapus data-data pada telepon, namun kami sarankan untuk memback up data-data yang penting terlebih dahulu.

Langkah-langkah root handphone Android:

  • Anda harus mengatur ponsel Android ke mode Debugging dengan cara masuk ke Settings (Pengaturan) > Applications (Aplikasi) > Development (Pengembangan) > centang USB debugging (Men-debug USB)

 

Android USB Debugging Mode

  • Hubungkan handphone Android Anda ke computer menggunakan kabel USB. Tunggu hingga handphone Anda terdeteksi di komputer dan pada bagiannotification panel ponsel muncul indikator USB debugging mode aktif (ditandai dengan gambar tanda seru di dalam segitiga)
  • Ekstrak file SuperOneClick.zip menggunakan WinZip, WinRAR, 7-Zip, atau IZArc.
  • Jalankan aplikasi SuperOneClick.exe. Bila Anda adalah pengguna Windows 7 atau Vista, jalankan program dengan cara klik kanan mouse, lalu pilih “Run as administrator
  • Klik Root
  • Tunggu hingga proses selesai (hanya memakan waktu beberapa menit)
  • Jika muncul notifikasi “Root files have been installed! Would you run a test” Silahkan di klik Yes
  • Proses telah selesai  Silahkan restart HP Android Anda.
  • Untuk mengembalikan ke kondisi awal, Anda cukup mengklik Unroot. Jika ini dilakukan factory reset, otomatis garansi HP Anda berlaku kembali 

Indikasi bahwa proses Rooting sudah berhasil adalah Anda akan menemukan aplikasi baru bernama Superuser. Jika Anda tidak dapat menemukan aplikasi Superuser, coba restart HP terlebih dahulu. Aplikasi ini berguna untuk mengontrol aplikasi yang membutuhkan akses root.

Dengan aplikasi ini anda dapat “mengijinkan” atau “tidak mengijinkan” aplikasi lainnya untuk mendapat hak masuk ke sistem Android. Setiap ada aplikasi yang meminta akses root akan di informasikan oleh Superuser, untuk mengijinkan Anda harus mengklik “Allow”.

Selain menggunakan aplikasi SuperOneClick, anda dapat juga menggunakan aplikasi Android seperti z4root atau Universal Androot. Dengan kedua aplikasi ini Anda dapat melakukan root langsung dari handphone tanpa memerlukan bantuan komputer.

Cara Root Android Menggunakan Universal Androot:

  1. Install aplikasinya
  2. Tunggu proses instalasi selesai
  3. Masuk ke aplikasi Universal Androot
  4. Klik root
  5. Selesai 
  6. Jika ingin Unroot tinggal klik Unroot.

Cara Rooting Android Menggunakan z4root:

Caranya hampir sama dengan Universal Androot. Namun, Anda harus mengaktifkan mode debugging dahulu. z4root dapat melakukan root secara permanen maupun hanya temporary (sementara). Untuk mode temporary, HP akan kembali ke kondisi semula (Unroot) jika Anda merestart ponsel. Menurut pembuat aplikasi z4root, untuk mode temporary, aplikasi ini kompatibel hampir dengan semua merk handphone Android.

Menggunakan aplikasi z4root atau universal Androot memang relatif lebih mudah, hanya saja kompatibilitas kedua aplikasi ini tidak sebanyak SuperOneClick.

Pengertian dan Fungsi Root Android – Bagi Anda yang masih belum begitu mengerti tentang apa sebernarnya Root dan bagaimana fungsinya bagi Android, ada baiknya menyimak ulasan dari blog Androidtan berikut ini tentang Pengertian Root dan Fungsi Root Android.

 

 

 

 

Pengertian Root

 

Root adalah suatu system account yang memiliki kekuasaan absolut untuk mengakses dan mengeksekusi semua file, command, system, dalam sistem operasi berbasis linux. Intinya, root ini punya akses tanpa batas yang bisa mengubah, menghapus, menambah, bahkan merusak semua yang ada didalam sistem handphone kita. Nge-root artinya nge-hack sistem handphone supaya kita (pemilik dan pengguna hape) punya akses ke account root tersebut,jadi kitalah yang punya kekuasaan.

 

Fungsi Root Android

 

Fungsi root Android adalah untuk memberi hak penuh kepada pengguna Android untuk dapat masuk ke sistem Android. Dengan melakukan Root, pengguna dapat menambah, mengurangi maupun memodifikasi file-file atau data-data yang terletak pada sistem Android yang bila dalam keadaan standar (belum root) file-file tersebut tidak dapat di akses. Bila dianalogikan sistem operasi komputer Windows, fungsi root Android adalah memberikan hak administrator kepada pengguna.
 

Apa gunanya handphone Android di Root ?

 

Gunanya handphone Android di Root adalah :

1. Akses yang tak terbatas terhadap system Android
2. Instalasi aplikasi di memory card dan install aplikasi yang butuh root pastinya
3. Un-install aplikasi-aplikasi bawaan vendor
4. Backup App+System
5. Instalasi ROM custom
6. Akses terhadap file-file sistem Android secara penuh
7. Overclock processor yang secara keseluruhan meningkatkan performa (tapi membuat konsumsi baterai jadi lebih boros).

 

 

 

Kelebihan Dan Kekurangan Root Android

Kekurangan :

Dapat menghilangkan garansi handphone.

Kenapa rooting Android dapat menghilangkan garansi? Root itu diibaratkan seperti “segel garansi”. Analoginya seperti ini, apabila Anda membeli komputer buatan pabrik (bukan komputer rakitan), biasanya akan dilengkapi dengan segel atau stiker garansi. Segel ini biasanya akan rusak bila kita membuka casing computer.

Jika kita ingin meningkatkan kemampuan komputer, misalnya dengan mengganti kartu grafis komputer dengan yang lebih baik, otomatis kita harus membuka casingkomputer dan secara otomatis akan merusak segel garansi. Apakah dengan membongkar casing akan menyebabkan komputer menjadi rusak? Tentu saja tidak.

Namun, jika terjadi kerusakan apakah akan menghanguskan garansi? Sudah jelas, karena pihak service center melihat bahwa segel garansi telah rusak dan memberi vonis bahwa komputer rusak karena dibongkar, padahal kerusakan disebabkan faktor lain.

Sama halnya dengan root Android. Jika HP Anda mengalami kerusakan, misalnya speaker tidak berbunyi dan Anda membawa ke Service Center dengan kondisi ter-root, maka ada kemungkinan klaim garansi akan ditolak dan dikatakan bahwa ponsel rusak akibat proses root, padahal sebenarnya tidak.

Namun sebenarnya Anda tidak perlu terlalu khawatir, berbeda dengan segel garansi, proses root dapat dibalikkan atau ponsel dikembalikan ke kondisi awal. Proses ini dinamakan Unroot. Jika proses unroot dilakukan, maka secara otomatis garansi akan berlaku kembali.

Catatan: Bila ingin membawa HP ke service center, selain dilakukan unroot, sebaiknya lakukan juga factory reset (menghilangkan semua data dan aplikasi yang terinstall)

Kerugian :

Masalah keamanan

Sebenarnya untuk yang satu ini masih menjadi perdebatan. Dikatakan bahwa dengan melakukan Root, maka aplikasi-aplikasi malware seperti virus atau Trojan dapat dengan mudahnya masuk ke file sistem dan melakukan pengrusakan atau melakukan pencurian data-data pengguna.

Namun demikian, sebenarnya walaupun HP tidak di root, apabila pembuat virus memang “berniat jahat”, maka tanpa root pun, aplikasi virus dapat dengan mudah mengakses sistem file.

 

Keuntungan :

1. Dapat Menginstall Aplikasi yang Membutuhkan Akses Root

Berikut adalah beberapa contoh aplikasi yang membutuhkan akses root yang paling banyak diinstall:

    App2SD : Dengan aplikasi ini memungkinkan pengguna untuk memindahkan semua aplikasi ke SD Card. Pada umumnya, para pengguna Android melakukan root untuk menginstall aplikasi ini.
    Titanium Backup: Aplikasi ini berguna untuk membackup semua aplikasi yang terinstall. Bukan hanya itu saja, aplikasi ini dapat juga mem-back up data-data aplikasi seperti pengaturan (setting-an), dll.
    Root Explorer: Sebuah aplikasi manajer file terbaik untuk Android dengan fitur utama yang bisa mengakses seluruh sistem file didalam ponsel Android anda. Fitur lainnya adalah aplikasi ini mampu membaca file ZIP, APK, XML dan masih banyak lagi.
    SetCPU adalah alat untuk mengubah pengaturan CPU (mampu overclock dan underclock)
    GL to SD: Applikasi ini berfungsi untuk memindahkan data-data game hd dari sd card ke external sd card.
    Auto Killer Memorry: berfungsi untuk mematikan applikasi yang berjalan secara otomatis apabila RAM sudah di ambang batas yang fungsinya untuk mempercepat loading HP anda dan juga dapat menghemat battery.

2. Dapat menginstall custom ROM

Apa itu custom ROM? Custom ROM adalah sistem operasi Android kustom (alternatif) atau bukan buatan vendor ponsel. Custom ROM dikembangkan oleh komunitas penggemar sistem operasi Android. Catatan: dengan melakukan root bukan berarti Anda dapat langsung melakukan instalasi Custom ROM, namun kebanyakan handphone Android membutuhkan akses root bila ingin diinstall custom ROM.

Kelebihan :

Dapat melakukan pengaturan untuk memaksimalkan kinerja handphone.

Salah satu pengaturan yang dapat dilakukan adalah overclock processor. Dengan melakukan overclock, processor dapat “dipaksa” kerja lebih cepat dari kecepatan bawaannya yang secara keseluruhan dapat meningkatkan kinerja ponsel. Namun demikian, overclock dapat memperpendek usia processor, membuat baterai lebih boros dan cepat panas dan juga ada kemungkinan menyebabkan sistem menjadi tidak stabil.

Catatan: Pada umumnya, dengan hanya melakukan root saja, Anda tidak akan secara otomatis dapat melakukan OverClock processor, kecuali kernel dari handphone/tablet Android mendukungnya. Namun dengan melakukan root, Anda dapat melakukan underclock processor atau menurunkan kecepatan processor agar konsumsi baterai lebih irit.Dapat Uninstall Aplikasi Bawaan Pabrik

Dengan melakukan root, kita dapat melakukan uninstall aplikasi-aplikasi bawaan pabrik yang tidak berguna dan hanya memenuhi memori telepon. Namun, jika Anda berniat melakukan hal ini sebaiknya berhati-hati, karena jika salah uninstall dapat menyebabkan kinerja handphone menjadi tidak sempurna. Sebaiknya jangan dilakukan bila tidak terlalu diperlukan.

 

 

 

 

Tujuh Hal Keren tentang Handphone Android yang Sudah Di-root

Banyak pengguna handphone Android yang berlomba-lomba untuk me-root gadget kesayangannya tersebut. Dan, tak menutup kemungkinan Anda adalah salah satunya. Namun kemudian muncul pertanyaan besar, apa keuntungan dari sebuah handphone yang sudah di-root?

Jawaban untuk pertanyaan ini tentu sangat banyak. Anda bisa melakukan kustomisasi ROM, melakukan overclock CPU, menghapus aplikasi sistem yang menurut Anda tidak berguna dan lain-lain.

Dari sekian banyak kegunaan root pada handphone Android, berikut ini adalah 7 fungsi keren root pada handphone Android.

 

 

 

 

1. Menghapus Bloatware

 

Sebagian besar, sebuah handphone Android datang dengan dilengkapi aplikasi yang bahkan tak berguna dan tidak dipakai oleh penggunanya. Aplikasi tak berguna tersebut, biasa disebut bloatware.Untuk hal yang satu ini, di handphone Android yang sudah di-root, Anda bisa menghapus atau menonaktifkan aplikasi tersebut. Untuk melakukan hal ini, salah satu cara mudah yang bisa Anda lakukan adalah menggunakan Gemini App Manager.

2. Instal ROM Custom

 

Hal inilah yang membuat handphone Android root paling menyenangkan. Terlebih di internet banyak ditemukan berbagai jenis ROM custom yang bisa saja menghasilkan performa yang jauh lebih baik dibandingkan dengan stock ROM.

3. Overclock CPU

 

Sebuah aplikasi bernama SetCPU bisa Anda gunakan untuk melakukan overclock pada handphone Android. Dengan aplikasi ini, Anda bisa mengatur dengan mudah kecepatan CPU yang Anda inginkan.

4. Merekam Video di Layar

 

Mengambil screenshot layar sudah biasa. Namun dengan handphone yang sudah di-root, Anda bisa memakai aplikasi bernama Screencast yang mampu mengambil screenshot rekaman video layar handphone Android Anda. Nantinya, video hasil rekaman memiliki format MP4.

5. Backup Apapun

Berbekal aplikasi Titanium Backup, Anda bisa membackup segala yang ada di handphone Anda sekaligus. Dari data, aplikasi yang telah terinstall, aplikasi sistem dan lain-lain.

6. Menghapus Iklan

 

Dengan memakai aplikasi AdFree, layar di handphone Anda akan terbebas dari iklan-iklan yang biasa nongol pada aplikasi gratisan.

7. Garansi Hilang

Dengan melakukan rooting terhadap handphone Android, maka bisa saja garansi handphone Anda tidak berlaku. Anda memang bisa melakukan unroot. Namun terdapat beberapa handphone yang sudah dilengkapi dengan software yang bisa mendeteksi adanya tindakan rooting. Selain itu, melakukan kustomisasi secara sembarangan juga bisa berujung pada handphone brick.

 

Demikianlah sedikit pengetahuaan saya tentang rooting pada hp android yang 

saya dapat dari beberapa sumber